Fransiskus berkata bahwa ia “yakin” Allah menyambut ke dalam Surga seorang wanita yang meninggalkan agama Katolik, menghujat Allah, dan meninggal sebagai seorang ateis

Jawaban-jawaban Fransiskus, 27 September 2015 terhadap pertanyaan-pertanyaan dari para wartawan pada penerbangan berpulang ke Roma dari Amerika:

Pertanyaan dari Maria Antonietta Collins: “Bapa Suci, anda telah berbicara banyak tentang pengampunan, bagaimana Allah mengampuni kita dan bagaimana kita adalah orang-orang yang sering harus meminta pengampunan. Saya ingin bertanya kepada anda, setelah melihat Anda hari ini di seminari: ada banyak pastor yang melakukan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur dan belum meminta maaf kepada para korban mereka. Apakah Anda memaafkan mereka? Dan apakah Anda memahami, di sisi lain, para korban dan kerabat mereka yang tidak dapat, atau tidak ingin, memaafkan?… Apakah Anda memahami korban dan kerabat yang tidak dapat memaafkan, atau yang tidak ingin memaafkan? ”

Fransiskus: "Ya, saya memahami mereka. Saya memahami mereka, saya berdoa untuk mereka dan saya tidak menghakimi mereka. Suatu kali, dalam salah satu pertemuan ini, saya bertemu dengan beberapa orang, dan seorang wanita berkata kepada saya: “Ketika ibu saya mengetahui bahwa saya telah dianiaya, dia menghujat Allah; dia kehilangan imannya dan meninggal sebagai seorang ateis ”. Saya memahami wanita itu. Saya memahaminya, dan Allah, yang lebih baik dari saya, memahaminya. Saya yakin bahwa Allah telah menyambut wanita itu ..."[1]

Pertama, Fransiskus berkata bahwa ia “yakin” bahwa Allah memahami dan menyambut ke dalam Surga seorang wanita yang “menghujat Allah”, kehilangan “imannya”, dan “meninggal sebagai seorang ateis”! Sehubungan dengan sang ateis yang menghujat itu, Fransiskus berkata: “Saya memahaminya” dan “Allah memahaminya”. Berpikirlah sejenak tentang pernyataan Anti-Paus Fransiskus. Fransiskus berkata bahwa ia memahami mengapa wanita ini menghujat dan menjadi seorang ateis, seolah-olah terdapat pembenaran untuk kelakuan itu!

Audiens umum Fransiskus 17 Juni 2015:
“Dalam kasus-kasus ini, kematian bagaikan lubang hitam yang terbuka dalam kehidupan keluarga dan yang untuknya kita tidak memiliki penjelasan. Dan kadang-kadang kita bahkan melangkah lebih jauh dengan menyalahkan Allah. Berapa banyak orang - saya memahami mereka - marah kepada Allah, dan menghujat: 'Mengapa Engkau mengambil putra saya, putri saya? Tidak ada Allah, Allah tidak ada!'”

Anti-Paus Fransiskus kembali berkata bahwa dia dapat “memahami” orang-orang yang menghujat dan berkata: “Tidak ada Allah, Allah tidak ada”!

Bidah-bidah terkini Fransiskus

Catatan kaki:

[1] L’Osservatore Romano, 2 Oktober 2015, hal. 23-24. Versi bahasa Inggris.